Hasil kajian menunjukkan pandangan al-Ghazali dilihat lebih terperinci dan jelas dengan membahagikan mujāhadah al-nafs dan riyāḍah al-nafs kepada beberapa peringkat. Al-Ghazali membahagikan mujāhadah al-nafs kepada 12 penyakit kejiwaan dan beliau mengemukakan rawatan bagi penyakit-penyakit tersebut. Seterusnya, al-Ghazali membahagikan proses Posted by M Dani Habibi, M. Ag. Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.Program Magister, Konsentrasi Studi Alquran dan Hadis. Email. dhany24habibi@gmail.com WA. 085729206014. Imam Ghazali sering disebut seorang tokoh yang sangat berpengaruh dikalangan umat Muslim. Beliau sering disebut dengan “Hujjatul Islam” karena mempunyai banyak karya. Azis Arifin, Jaipuri Harahap: Kritik Imam Al-Ghazali terhadap Para Filsuf 78 Rentetan penelitian terdahulu di atas pada dasarnya memiliki corak kajian serupa. Topik yang dipilih dalam ketiga artikel jurnal tersebut adalah tentang sikap oposisi Imam al-Ghazali terhadap para filsuf dan seluruhnya berdasar pada tiga hal, Pemikiran Ekonomi Al-Ghazali, Intelektual Multidimensi Dari Rahim. Sumbangsih pemikirannya terhadap perkembangan peradaban memang membuatnya pantas untuk ditulis dengan tinta emas sejarah. Sebut saja; Ihya Ulumuddin, Mizanul ‘Amal, Kimiyau as-Sa’adah, Maqashid al-Falasifah serta masih banyak yang lainnya. Imam Al-Ghazali nama lengkapnya adalah Abu Hamid Muhammad Bin Muhammad Bin Muhammad Al-Ghazali, yang terkenal dengan Hujjatul Islam (argumentator Islam) karena jasanya yang besar di dalam menjaga Islam dari pengaruh ajaran bid’ah dan aliran rasionalisme Yunani. Beliau lahir pada tahun 450 H, bertepatan dengan 1059 M di Ghazalah, suatu kota kecil yang terlelak di Thus wilayah Khurasan yang Imam Al Ghazali lahir pada 450/1058, yakni sekitar empat setengah abad setelah Nabi Muhammad SAW hijrah dari Makkah ke Madinah, dan sekitar tiga puluh tahun setelah Dinasti Seljuk menduduki Baghdad. Abu Hamid lahir di Kota Thus, Provinsi Khurasan, Persia (Iran), sebuah kota miskin yang disebabkan kekeringan panjang sehingga penduduknya pun Karya-karya Al-Ghazali. Karya-karyanya pun banyak diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa, seperti Latin, Ibrani, Spanyol, Prancis, Jerman, dan Inggris, termasuk bahasa Indonesia. Mengutip buku berjudul “Pejuang dan Pemikir Islam dari Masa ke Masa” yang ditulis oleh Abdul Latif dan Hidayatullah, beberapa karya Al-Ghazali di antaranya adalah Demi mendapatkan ilmu, Al-Ghazali dengan penuh semangat datang Kota Nishapur untuk berguru kepada Imam Haramain Al Juwaini. Berbekal kesungguhan dan otak yang encer dalam waktu yang tak terlalu lama, Al-Ghazali pun mampu menguasai beragam ilmu keislaman, seperti fikih mazhab Syafi'i dan fikih khilaf, ilmu perdebatan, ushul, mantiq, hikmah, dan filsafat. Etika Murid dan Guru Menurut Imam Al-Ghazali Dalam Kitab Ihya-Ulumuddin. tentang mahabbah (cinta) kepada Tuhan, Al- Bermacam-macam pertanyaan mucul dari hatinya. Imam Al-Ghazali. Imam Al-Ghazali adalah seorang ulama Muslim terkenal yang menulis banyak buku tentang filsafat, teologi, dan tasawuf. Dia dikenal sebagai salah satu ulama terbesar dalam sejarah Islam dan banyak dihormati oleh umat Muslim di seluruh dunia. Imam Bukhari LchxsV.